✅✔️Hallo temen temen pada kesempatan kali ini kami akan membagikan sebuah artikel yang membahas mengenai kunci jawaban IPA kelas 11, yang mana pembahasan ini kami ambil karena kami melihat banyak sekali temen yang sedang mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru temen temen.
- KUNCI JAWABAN pai kelas 11 halaman 14 15 evaluasi bab 1 pilihan ganda dan esai
- KUNCI JAWABAN pai kelas 11 halaman 30 31 evaluasi bab 2 pilihan ganda dan esai
- KUNCI JAWABAN pai kelas 11 halaman 48 49 50 evaluasi bab 3 pilihan ganda dan esai
- KUNCI JAWABAN pai kelas 11 halaman 64 65 evaluasi bab 4 pilihan ganda dan esai
- KUNCI JAWABAN pai kelas 11 halaman 79 80 evaluasi bab 5 pilihan ganda dan esai
- KUNCI JAWABAN pai kelas 11 halaman 103 104 105 evaluasi bab 6 pilihan ganda dan esai
- KUNCI JAWABAN pai kelas 11 halaman 120 121 evaluasi bab 7 pilihan ganda dan esai
- KUNCI JAWABAN pai kelas 11 halaman 137 138 evaluasi bab 8 pilihan ganda dan esai
- KUNCI JAWABAN pai kelas 11 halaman 160 161 evaluasi bab 9 pilihan ganda dan esai
- KUNCI JAWABAN pai kelas 11 halaman 180 181 evaluasi bab 10 pilihan ganda dan esai
- KUNCI JAWABAN pai kelas 11 halaman 197 198 evaluasi bab 11 pilihan ganda dan esai
Kami juga membahas mengenai kunci jawaban dari pelajaran yang lainya yang mungkin di butuhkan temen temen, yang pembahasan yang kami buat ini masih berkaitan dengan pelajaran kelas 11 ini, jadi jika temen temen ingin menyelesaikan tugas yang lainya silahkan klik tulisan dibawah
- Kunci jawaban PAI kelas 11
- Kunci jawaban Bahasa inggris kelas 11
- Kunci jawaban MTK kelas 11
- Kunci jawaban PENJAS kelas 11
- Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11
- Kunci jawaban PKN kelas 11
- Kunci jawaban Prakarya kelas 11
- Kunci jawaban Sejarah Indonesia kelas 11
- Kunci jawaban Senibudaya kelas 11
Daftar Isi
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 180 181 Bab 10 Pilihan ganda
1. Di antara faktor yang melatarbelakangi bangkitnya umat Islam pada abad ke18 adalah …
a. tidak adanya misi Islam
b. benturan antara kekuatan Barat dan kekuatan Islam
c. kekuatan Islam yang semakin meningkat
d. kekuatan Eropa sudah mulai melemah
e. lemahnya umat Islam dalam beribadah
Kunci Jawaban : b.
2. Cara untuk mengubah pola pikir umat Islam dari keterbelakangan adalah pendidikan. Hal ini secara jelas dikemukakan oleh…
a. Al-Tahtawi
b. Rasyid Ridha
c. Syah Ahmad Khan
d. Muhammad Ali Pasya
e. Jamaludin Al-Afgani
Kunci Jawaban : c.
3. Jamaludin Al-Afghani adalah tokoh pembaru Islam dari negara …
a. Pakistan
b. Afganistan
c. Turkistan
d. Turki
e. Arab Saudi
Kunci Jawaban : b.
4. “Kekuasaan raja yang absolut harus dibatasi oleh syariat, raja harus bermusyawarah dengan ulama dan intelektual”. Gagasan ini dimunculkan oleh …
a. Al-Tahtawi
b. Rasyid Ridha
c. Syah Waliyullah
d. Muhammad Ali Pasya
e. Jamaludin Al-Afgani
Kunci Jawaban : e.
5. Ijtihad merupakan dasar penting dalam menafsirkan kembali ajaran Islam. Hal
ini secara jelas dikemukakan oleh …
a. Al-Tahtawi
b. Rasyid Ridha
c. Syah Waliyullah
d. Muhammad Abduh
e. Jamaludin Al-Afgani
Kunci Jawaban : d.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 180 181 Bab 10 Essay
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan singkat dan tepat!
1. Apa alasan bangsa Eropa menjajah negara-negara Islam atau negara berpenduduk mayoritas Islam?
Kunci Jawaban :
Salah satu alasan bangsa Eropa menjajah negara-negara Islam atau negara yang mayoritas berpenduduk Islam adalah untuk menyebarkan MISI SUCI (Gospel) dengan cara menyiarkan agama Kristen bagi masyarakat setempat yang dijajah.
Pembahasan
Tujuan penjajahan yang dilakukan bangsa Eropa baik itu di negara (bangsa) mayoritas beragama Islam atau pun tidak adalah sebagai berikut:
GOLD berkaitan dengan tujuan bangsa Eropa untuk mendapatkan kekayaan dari komoditas perdagangan yang berharga seperti rempah-rempah dan bahan tambang.
GLORY berkaitan dengan tujuan bangsa Eropa untuk mendapatkan kejayaan. Sebab semakin banyak wilayah jajahan yang suatu bangsa duduki maka semakin superior kedudukannya di hadapan bangsa-bangsa Eropa lainnya.
GOSPEL adalah tujuan bangsa Eropa untuk menyebarkan agama Kristen di wilayah manapun yang mereka duduki. Gospel ini disebut sebagai misi suci yang oleh sejarawan dipercayai sebagai kelanjutan dari perang salib.
2. Bagaimanakah pemikiran pembaruan yang digagas oleh Jamaluddin Al-Afghani?
Kunci Jawaban :
Pemikiran pembaruan yang digagas oleh Jamaluddin Al-Afghani antara lain :
kejayaan kembali umat Islam terwujud kalau kembali kepada ajaran Islam yang murni dengan meneladani pola hidup sahabat khususnya Khulafa’ Al-Rasyidun.
perlawanan terhadap kolonialisme dan nominasi berat secara politik, ekonomi dan kebudayaan.
pengakuan terhadap keunggulan barat dalam ilmu dan teknologi, di mana umat Islam harus belajar tetangnya, yang pada hakekatnya hanya mengambil kembali apa yang dulu disumbangkan Islam kepada barat dan kemudian secara selektif di kritisi menggunakannya untuk kejayaan Islam.
3. Apa saja usaha-usaha yang dilakukan oleh Sayyid Ahmad Khan untuk memajukan umat Islam India di bidang iptek?
Kunci Jawaban :
Usaha-usaha yang dilakukan oleh Sayyid Ahmad Khan untuk memajukan umat Islam India di bidang iptek antara lain :
tahun 1876 ia mendirikan sekolah Inggris di Muradabad
tahun 1879 ia mendirikan sekolah muhammedan anglo oriental College ( MAOC) di Aligarh yang merupakan karyanya yang bersejarah dan berpengaruh dalam cita citanya untuk memajukan umat Islam di India
4. Apa hikmah mempelajari perkembangan Islam pada masa modern?
Kunci Jawaban :
Hikmah mempelajari perkembangan Islam pada masa modern antara lain :
Dapat memberikan gambaran bahwa islam merupakan agama fitrah dan berkembang ke pelosok dunia tidak melalui kekerasan atau peperangan.
Dengan melihat perkembangan Islam yang menyebar ke pelosok dunia, umat Islam akan terdorong untuk meningkatkan kualitas, baik secara pribadi maupun umum, agar mampu berperan dalam percaturan dunia yang semakin global.
Dapat menimba ilmu pengetahuan tentang perkembangan peradaban umat Islam di berbagai belahan dunia.
Memiliki saudara seiman dengan jumlah mencapai 1 milyar. Merasa gembira dengan torehan prestasi dan kemajuan saudaranya sekaligus merasa sedih dan menderita terhadap penderitaan saudaranya yang seiman.
Semakin yakin keimanan muslim akan kebenaran agamanya meskipun telah dihambat, dinodai, dan dihalangi dengan berbagai cara oleh mereka yang tidak menyukai Islam.
5. Seperti apakah contoh peristiwa perkembangan Islam di bidang ilmu pengetahuan pada masa modern?
Kunci Jawaban :
Contoh peristiwa perkembangan Islam di bidang ilmu pengetahuan pada masa modern antara lain :adanya Al-Qur’an eletronik yang membantu lebih mudah mempelajari Al-qur’an ataupun mendengarkan al-qur’an
Pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada pendidikan modern di Barat.
Golongan yang berorientasi pada sumber Islam yang murni. Mereka berpendapat bahwa sesungguhnya Islam itu sendiri merupakan sumber dari kemajuan dan perkembangan peradaban Ilmu Pengetahuan modern. Dalam hal ini Islam telah membuktikannya. Sebab-sebab kelemahan umat Islam menurut mereka adalah karena tidak lagi melaksanakan ajaran Agama Islam sebagaimana mestinya. Ajaran Islam yang sudah tidak murni lagi digunakan untuk sumber kemajuan dan kekuatan. Pola ini dilakukan oleh Muhammad bin Abdul Wahab, Jamaluddin Al-Afghani, dan Muhammad Abduh.
Usaha yang berorientasi kepada Nasionalisme. Golongan ini melihat di Barat rasa Nasionalisme ini timbul bersamaan dengan berkembangnya pola kehidupan modern sehingga mengalami kemajuan yang menimbulkan kekuatan politik yang berdiri sendiri. Keadaan ini pada umumnya mendorong Bangsa timur dan bangsa terjajah lainnya untuk mengembangkan nasionalisme mereka masing-masing.
Rangkuman pai kelas 11 bab 10
Sekolah ini didirikan oleh Al-Syaikh Husain Al-Jisr, seorang ulama Islam yang telah dipengaruhi oleh ide-ide modern. Di masa itu sekolah-sekolah misi Kristen telah mulai bermunculan di Suria dan banyak menarik perhatian orang tua untuk memasukkan anak-anak mereka belajar di sana. Dalam usaha menandingi daya tarik sekolah-sekolah misi inilah, maka Al-Syaikh Husain Al-Jisr mendirikan Sekolah Nasional Islam tersebut.
Islam adalah agama yang memberi kebebasan kepada umatnya untuk mengekspresikan diri asalkan sesuai dengan kaidah ajaran Islam dan sejalan dengan tujuan penciptanya, yakni untuk beribadah kepada Allah Swt. Perjalanan sejarah umat Islam telah membuktikan bahwa setiap saat ada umat yang senantiasa berposisi sebagai pemberi motivasi atau pembaru bagi masyarakat.Kamu diminta untuk mengkritisi perilaku berikut ini dari beberapa sudut pandang (contoh dari sisi agama, sosial, budaya, dan sebagainya)!
1. Ada kelompok umat Islam yang selama hidup di dunia ini hanya mementingkan urusan akhirat dan meninggalkan dunia. Mereka beranggapan bahwa memiliki harta benda yang banyak, kedudukan yang tinggi, dan ilmu pengetahuan dunia adalah tidak perlu, karena hidup di dunia ini hanya sebentar dan sementara, sedangkan hidup di akhirat bersifat kekal dan abadi. Selain itu, banyak umat Islam yang menganut paham fatalisme, yaitu paham yang mengharuskan berserah diri kepada nasib dan tidak perlu berikhtiar karena hidup manusia dikuasai dan dikendalikan oleh nasib.
2. Gairah generasi muda untuk mengaji dan mengkaji Islam tampak menggembirakan. Hal ini bisa dilihat dari maraknya kegiatan keislaman yang diikuti oleh pelajar-pelajar dan remaja Islam. Antusiasme remaja Islam dalam melaksanakan kegiatan tidak dibarengi dengan semangat berkarya, baik dalam ilmu pengetahuan maupun yang lainnya. Akibatnya, perkembangan Islam hanya pada formalitas saja tetapi secara kualitas tidak nampak.
Aktivitas Siswa:
1. Cermatilah kegiatan-kegiatan keislaman di sekolahmu atau di tempat tinggalmu!
2. Bagaimana tanggapan teman-temanmu yang muslim terkait kegiatan yang diadakan tersebut?
Memperkaya Khazanah
A. Islam Masa Modern (1800 – sekarang) Islam pada periode ini dikenal dengan era kebangkitan umat Islam. Kebangkitan umat Islam disebabkan oleh adanya benturan antara kekuatan Islam dengan kekuatan Eropa. Benturan itu menyadarkan umat Islam bahwa sudah cukup jauh tertinggal dengan Eropa. Hal ini dirasakan sekali oleh Kerajaan Turki Usmani yang langsung menghadapi kekuatan Eropa
yang pertama kali. Kesadaran tersebut membuat penguasa dan pejuang-pejuang
Turki tergugah untuk belajar dari Eropa. Guna pemulihan kembali kekuatan Islam,
Kerajaan Turki mengadakan suatu gerakan pembaharuan dengan mengevaluasi
yang menjadi penyebab mundurnya Islam dan mencari ide-ide pembaharuan dan
ilmu pengetahuan dari Barat.
Benih pembaharuan dunia Islam sesungguhnya telah muncul sekitar abad XIII
M. ketika dunia Islam mengalami kemunduran di berbagai bidang. Saat itu pula
lahirlah Taqiyudin Ibnu Taimiyah, seorang muslim yang sangat peduli terhadap
nasib umat Islam dengan mendapat dukungan muridnya Ibnu Qoyyim al Jauziyah
(691‒751). Mereka ingin mengembalikan pemahaman keagamaan umat Islam
kepada pemahaman dan pengamalan Rasulullah saw.
Gerakan salaf ini kemudian menjadi ciri gerakan pembaharuan dalam dunia
Islam yang mempunyai ciri sebagai berikut.
1. Memberi ruang dan peluang ijtihad di dalam berbagai kajian keagamaan yang
berkaitan dengan muamalah duniawiyah.
2. Tidak terikat secara mutlak dengan pendapat ulama-ulama terdahulu.
3. Memerangi orang-orang yang menyimpang dari aqidah kaum salaf seperti
kemusyrikan, khurafat, bid’ah, taqlid, dan tawasul.
4. Kembali kepada al-Qur’ān dan As-Sunnah sebagai sumber utama ajaran Islam.
Secara garis besar isi pemikiran Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qoyyim antara lain
mengadakan pembaharuan dalam bidang agama, sosial, dan ekonomi, memberantas
takhayul dan bid’ah yang masuk ke dalam ajaran Islam, menghilangkan paham
fatalisme yang terdapat di kalangan umat Islam, menghilangkan paham salah
yang dibawa oleh tarekat tasawuf, meningkatkan mutu pendidikan dan membela
umat Islam terhadap permainan politik negara Barat.
Selanjutnya, ide-ide cemerlang Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qoyyim dan yang
lainnya dilanjutkan oleh tokoh-tokoh muda yang lahir pada abad ke-18. Mereka
meyakini bahwa umat Islam sudah tertinggal jauh dibandingkan dunia Barat. Umat
Islam masih berkutat pada hal-hal yang tidak rasional seperti bid’ah, khurāfat, dan
tahayyul. Satu-satunya jalan umat Islam harus bangkit dari kebodohan itu. Maka,
lahirlah tokoh-tokoh pembaharu Islam.
B. Tokoh-Tokoh Pembaharuan Dunia Islam Masa Modern
Tokoh-tokoh yang memelopori gerakan pembaharuan dunia Islam, antara
lain: Muhammad bin Abdul Wahab, Syah Waliyullah, Muhammad Ali Pasya, Al-
Tahtawi, Jamaludin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Rida, Sayyid Ahmad
Khan, dan Sultan Mahmud II.
1. Muhammad bin Abdul Wahab
Di Arabia timbul suatu aliran Wahabiyah, yang mempunyai pengaruh pada pemikiran
pembaharuan di abad ke-19. Pencetusnya ialah Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1787) yang
lahir di Uyainah, Nejd, Arab Saudi. Setelah menyelesaikan pelajarannya di Madinah ia pergi
merantau ke Basrah dan tinggal di kota ini selama empat tahun. Selanjutnya ia pindah ke Bagdad dan di sini ia menikah dengan seorang wanita kaya. Lima tahun kemudian, setelah istrinya meninggal
dunia, ia pindah ke Kurdistan, selanjutnya ke Hamdan, dan ke Isfahan. Di Kota Isfahan, ia
sempat mempelajari filsafat dan tasawuf. Setelah bertahun-tahun merantau, ia akhirnya kembali ke tempat kelahirannya di Nejed.
Pemikiran yang dicetuskan Muhammad bin Abd Wahab untuk memperbaiki
kedudukan umat Islam timbul bukan sebagai reaksi terhadap suasana politik
seperti yang terdapat di Kerajaan Utsmani dan Kerajaan Mughal, tetapi sebagai
reaksi terhadap paham tauhid yang terdapat di kalangan umat Islam di waktu itu.
Kemurnian paham tauhid mereka telah dirusak oleh ajaran-ajaran tarekat yang
semenjak abad ketiga belas memang tersebar luas di dunia Islam.
K
Soal tauhid memang merupakan ajaran paling dasar dalam Islam. Oleh
karena itu, tidak mengherankan kalau Muhammad bin Abd Wahhab memusatkan
perhatian pada soal ini. Ia berpendapat seperti berikut.
a. Yang boleh dan harus disembah hanyalah Allah Swt., dan orang yang
menyembah selain Allah Swt. telah menjadi musyrik dan boleh dibunuh.
b. Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya
karena mereka meminta pertolongan bukan lagi dari Allah, tetapi dari syekh
atau wali dari kekuatan gaib. Orang Islam demikian juga telah menjadi musyrik.
c. Menyebut nama nabi, syekh, atau malaikat sebagai perantara dalam doa juga
merupakan syirik.
d. Meminta syafa’at selain dari kepada Allah Swt. adalah juga syirik.
e. Bernazar kepada selain dari Allah Swt. juga syirik.
f. Memperoleh pengetahuan selain dari al-Qur’ān, hadis dan qias (analogi)
merupakan kekufuran.
g. Tidak percaya kepada qada dan qadar Allah Swt. juga merupakan kekufuran.
h. Demikian pula menafsirkan al-Qur’ān dengan ta’w³l (interpretasi bebas)
adalah kufur.
Pemikiran-pemikiran Muhammad bin Abd Wahhab yang mempunyai pengaruh
pada perkembangan pemikiran pembaharuan di abad ke-19 antara lain seperti
berikut.
a. Hanya al-Qur’ān dan hadislah yang merupakan sumber asli dari ajaran-ajaran
Islam. Pendapat ulama tidak merupakan sumber.
b. Taklid kepada ulama tidak dibenarkan.
c. Pintu ijtihad terbuka dan tidak tertutup.
2. Syah Waliyullah
Syah Waliyullah dilahirkan di Delhi pada
tanggal 21 Februari 1703 M. Ia mendapatkan
pendidikan dari orang tuanya, Syah Abd Rahim,
seorang sufi dan ulama yang memiliki madrasah.
Setelah dewasa, ia kemudian turut mengajar
di madrasah itu. Selanjutnya, ia pergi naik
haji dan selama satu tahun di Hejaz ia sempat
belajar pada ulama-ulama yang ada di Mekkah
dan Madinah. Ia kembali ke Delhi pada tahun
1732 dan meneruskan pekerjaannya yang lama
sebagai guru. Di samping itu, ia gemar menulis
buku dan banyak meninggalkan karya-karyanya,
di antaranya buku Hujjatullāh Al-Bal³gah dan
Fuyun Al-Haramain.
Di antara penyebab yang membawa kepada kelemahan dan kemunduran umat
Islam menurut pemikirannya adalah sebagai berikut.
a. Terjadinya perubahan sistem pemerintahan Islam dari sistem kekhalifahan
menjadi sistem kerajaan.
b. Sistem demokrasi yang ada dalam kekhalifahan diganti dengan sistem monarki
absolut.
c. Perpecahan di kalangan umat Islam yang disebabkan oleh berbagai pertentangan
aliran dalam Islam.
d. Adat istiadat dan ajaran bukan Islam masuk ke dalam keyakinan umat Islam.
Di zaman Syah Waliyullah, penerjemahan al-Qur’ān ke dalam bahasa asing
masih dianggap terlarang. Tetapi, ia melihat bahwa orang di India membaca
al-Qur’ān dengan tidak mengerti isinya. Pembacaan tanpa pengertian tak
besar faedahnya untuk kehidupan duniawi mereka. Ia melihat perlu al-Qur’ān
diterjemahkan ke dalam bahasa yang dapat dipahami orang awam. Bahasa yang
dipilihnya ialah bahasa Persia yang banyak dipakai di kalangan terpelajar Islam
India di ketika itu. Penerjemahan al-Qur’ān ke dalam bahasa Persia disempurnakan
Syah Waliyullah di tahun 1758. Terjemahan itu pada mulanya mendapat tantangan,
tetapi lambat laun dapat juga diterima oleh masyarakat. Karena masyarakat telah
mau menerima terjemahan, putranya kemudian membuat terjemahan ke dalam
bahasa Urdu, bahasa yang lebih umum dipakai oleh masyarakat Islam India
daripada bahasa Persia.
3. Muhammad Ali Pasya
Muhammad Ali Pasya lahir di Kawala,
Yunani pada tahun 1765 M adalah seorang
keturunan Turki dan meninggal di Mesir pada
tahun 1849 M. Sebagaimana raja-raja Islam
lainnya, Muhammad Ali juga mementingkan
soal yang bersangkutan dengan militer. Ia yakin
bahwa kekuasaannya hanya dapat dipertahankan
dan diperbesar dengan kekuatan militer. Di
samping itu, ia mengerti bahwa di belakang
kekuatan militer mesti ada kekuatan ekonomi
yang sanggup membelanjai pembaharuan
dalam bidang militer, dan bidang-bidang yang
bersangkutan dengan urusan militer. Jadi,
ada dua hal yang penting baginya, kemajuan
ekonomi dan kemajuan militer. Kedua hal tersebut menghendaki ilmu-ilmu
modern yang telah dikenal orang di Eropa.
Ide dan gagasan Muhammad Ali Pasya yang sangat inovatif pada zamannya
antar lain bahwa, untuk mendirikan sekolah-sekolah modern dan memasukkan
ilmu-ilmu modern dan sains ke dalam kurikulum. Sekolah-sekolah inilah yang
kemudian yang dikenal sebagai sekolah modern di Mesir pada khususnya dan
dunia Islam pada umumnya.
Saat itu Mesir masih mempunyai sistem pendidikan tradisional, yaitu kuttab,
masjid, madrasah, dan jami’ al-Azhar. Sementara itu ia melihat jika ia memasukkan
kurikulum modern ke dalam lembaga pendidikan tradisional tersebut, sangat sulit.
Oleh karena itulah, ia mengambil jalan alternatif dengan cara mendirikan sekolah
modern di samping madrasah-madrasah tradisional yang telah ada pada masa itu
masih tetap berjalan
4. Al-Tahtawi
Rifa’ah Baidawi Rafi’ Al-Tahtawi demikian
nama lengkapnya. Ia lahir pada tahun 1801
M di Tahta, suatu kota yang terletak di
Mesir bagian selatan dan meninggal di Kairo
pada tahun 1873 M. Ketika Muhammad Ali
mengambil alih seluruh kekayaan di Mesir,
harta orang tua Al-Tahtawi termasuk dalam
kekayaan yang dikuasai itu. Ia terpaksa belajar
di masa kecilnya dengan bantuan dari keluarga
ibunya. Ketika berumur 16 tahun, ia pergi ke
Kairo untuk belajar di Al-Azhar. Setelah lima
tahun menuntut ilmu, ia selesai dari studinya
di Al-Azhar pada tahun 1822 M.
Beberapa pemikirannya tentang pembaruan
Islam adalah sebagai berikut.
a. Ajaran Islam bukan hanya mementingkan soal akhirat, tetapi juga soal
hidup di dunia. Umat Islam juga harus memperhatikan kehidupan dunia.
b. Kekuasaan raja yang absolut harus dibatasi oleh syariat, raja harus
bermusyawarah dengan ulama dan kaum intelektual.
c. Syariat harus diartikan sesuai dengan perkembangan modern.
d. Kaum ulama harus mempelajari filsafat dan ilmu pengetahuan modern agar
syariat dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat modern.
e. Pendidikan harus bersifat universal, misalnya wanita harus memperoleh
pendidikan yang sama dengan kaum pria. Istri harus menjadi teman dalam
kehidupan intelektual dan sosial.
f. Umat Islam harus dinamis dan meninggalkan sifat statis.
5. Jamaludin Al-Afgani
Jamaludin lahir di Afghanistan pada tahun 1839 dan meninggal dunia di
Istambul pada tahun 1897. Ketika baru berusia dua puluh dua tahun, ia telah
menjadi pembantu bagi Pangeran Dost Muhammad Khan di Afghanistan. Di
tahun 1864 ia menjadi penasihat Sher Ali Khan. Beberapa tahun kemudian, ia
diangkat oleh Muhammad A’zam Khan menjadi perdana menteri. Dalam pada
itu, Inggris mulai mencampuri soal politik dalam negeri Afghanistan dan dalam
pergolakan yang terjadi Al-Afgani memilih pihak
yang melawan golongan yang disokong Inggris.
Pihak pertama kalah dan Al-Afgani merasa lebih
aman meninggalkan tanah tempat lahirnya dan
pergi ke India di tahun 1869.
Beberapa pemikiran Jamaludin Al-Afgani
tentang pembaruan Islam adalah sebagai berikut.
a. Kemunduran umat Islam tidak disebabkan
karena Islam tidak sesuai dengan perkembangan
zaman dan perubahan kondisi. Kemunduran itu
disebabkan oleh berbagai faktor.
b. Untuk mengembalikan kejayaan pada masa
lalu dan sekaligus menghadapi dunia modern,
umat Islam harus kembali kepada ajaran Islam
yang murni dan Islam harus dipahami dengan
akal serta kebebasan.
c. Corak pemerintahan otokrasi dan absolut harus diganti dengan pemerintahan
demokratis. Kepala negara harus bermusyawarah dengan pemuka masyarakat
yang berpengalaman.
d. Tidak ada pemisahan antara agama dan politik. Pan Islamisme atau rasa
solidaritas antarumat Islam harus dihidupkan kembali.
6. Muhammad Abduh
Muhammad Abduh dilahirkan di Mesir pada
tahun 1849 M. Bapaknya bernama Abduh Hasan
Khaerullah, berasal dari Turki yang telah lama
tinggal di Mesir. Ibunya berasal dari bangsa Arab
yang silsilahnya meningkat sampai ke suku bangsa
Umar Ibn Al-Khattab.
Pada tahun 1866 M, Muhammad Abduh
meneruskan studinya ke Al-Azhar. Sewaktu
masih belajar di Al-Azhar, Jamaludin Al-Afghani
datang ke Mesir dalam perjalanan ke Istambul. Di
sinilah Muhammad Abduh untuk pertama kalinya
bertemu dengan Jamaludin Al-Afghani. Dalam
pertemuan itu, Jamaludin Al-Afghani mengajukan
pertanyaan-pertanyaan mengenai arti beberapa ayat al-Qur’ān. Kemudian, ia
berikan tafsirannya. Perjumpaan ini meninggalkan kesan yang baik dalam diri
Ketika Jamaludin Al-Afghani datang pada tahun 1871 untuk menetap di
Mesir, Muhammad Abduh menjadi muridnya yang paling setia. Ia mulai belajar
falsafat di bawah pimpinan Jamaludin Al-Afghani. Di masa ini, ia telah mulai
menulis karangan-karangan untuk harian Al-Ahram yang pada waktu itu baru saja
didirikan.
Pada tahun 1877, studinya selesai di Al-Azhar dengan mendapat gelar Alim.
Ia mulai mengajar, pertama di Al-Azhar, kemudian di Dar Al-Ulum dan juga di
rumahnya sendiri. Di antara buku-buku yang diajarkannya ialah buku akhlak
karangan Ibn Miskawaih, Mukaddimah Ibn Khaldun, dan sejarah Kebudayaan
Eropa karangan Guizot, yang diterjemahkan Al-Tahtawi ke dalam bahasa Arab
pada tahun 1857. Sewaktu Jamaludin Al-Afghani diusir dari Mesir pada tahun 1879
karena dituduh mengadakan gerakan menentang Khedewi Tawfik, Muhammad
Abduh yang juga dipandang turut campur dalam soal ini, dibuang keluar kota
Kairo. Tetapi di tahun 1880 ia boleh kembali ke ibu kota dan kemudian diangkat
menjadi redaktur surat kabar resmi pemerintah Mesir.
Adapun ide-ide pembaruan Muhammad Abduh yang membawa dampak positif
bagi pengembangan pemikiran Islam adalah sebagai berikut.
a. Pembukaan pintu ijtihad. Menurut Muhammad Abduh, ijtihad merupakan
dasar penting dalam menafsirkan kembali ajaran Islam.
b. Penghargaan terhadap akal. Islam adalah ajaran rasional yang sejalan dengan
akal sebab dengan akal, ilmu pengetahuan akan maju.
c. Kekuasaan negara harus dibatasi oleh konstitusi yang telah dibuat oleh negara
yang bersangkutan.
7. Rasyid Rida
Rasyid Rida adalah murid Muhammad Abduh yang terdekat. Ia lahir pada tahun 1865 di Al-Qalamun, suatu desa di Lebanon yang letaknya tidak jauh dari Kota Tripoli (Suria). Menurut keterangan, ia berasal dari keturunan Al-Husain, cucu Nabi Muhammad saw. Oleh karena itu, ia memakai gelar Al-Sayyid di depan namanya. Semasa kecil, ia dimasukkan ke madrasah tradisional di al-Qalamun untuk
belajar menulis, berhitung dan membaca al-Qur’ān. Pada tahun 1882, ia meneruskan pelajaran di Madrasah Al-Wataniah Al-
Di Madrasah ini, selain dari bahasa Arab diajarkan pula bahasa Turki dan Perancis, dan juga pengetahuan-pengetahuan modern.